banner atas

Sudut Sore itu  

20 Mei 2008

Senin, 19 mei 2008, tepat disudut yang sunyi itu
terdengar rintihan kekesalan terhadap negeri ini, kenapa penderitaan harus selalu saja datang, negeri ini tidak jelas,diusianya yang beberapa bulan lagi menginjak 63 tahun, selalu saja penderitaan yang datang.
Sore itu, mungkin sudut itu sudah bosan mendengar rintihan kecemasan dan kekesalan terhadap negeri ini, seperti biasa sudut itu selalu membisu.
Sebentar lagi Harga BBM akan naik, kabarnya akan mencapai 6000 rupiah, sudah menjadi kebiasaan bila harga BBM naik maka semua harga - harga barang akan naik dan ongkos angkutan umum juga akan naik dan akan membebani orang - orang miskin, yang penghasilannya serba minim, rakyat miskin pasti akan menderita lagi, sementara Sipembuat kebijakan tidak peduli apa yang mereka lakukan yang terpenting APBN dapat Balance.
Dimana keadilan di negeri ini, dinegeri ini banyak terlihat "Yang kaya semakin gila dengan harta kekayaanya, luka simiskin semakin mengangah"(Lirik Iwanfals), apa yang harus dibanggakan dari negeri ini, ketidakjelasan yang selalu hadir dalam benak kita, jangan pernah bermimpi indah dinegeri ini karena janji - janji Sipembuat kebijakan itu hanya bualan saja, ketika kampanye datang, mereka mengabarkan wanginya surga dengan balutan kata - kata indah, tapi semuanya hanya bualan saja, setelah mereka terpilih janji hanya sekedar janji, tidak ada wanginya surga, simiskin semakin menderita dengan kebijakan - kebijakan yang tidak pernah berpihak kepada mereka.
Sudut sore itu, ditutupi oleh awan hitam seperti hitamnya nasib simiskin di NEGERi ini


 

Design by Amanda @ Blogger Buster